Thursday, June 7, 2012

Keadaan Muslimin saat ini



Keadaan muslimin sekarang ini memanglah hina dan berada di bawah kekuasaan musuh-musuh Islam. Muslim sebagai umat yang baik dan mulia ternyata tidak lagi nampak kemuliaannya di tengah manusia lain. Bahkan nampak semakin terjerumus sebagai hasil keadaan jahiliyah yang semakin merajalela saat ini. Secara umum kondisi kaum muslimin hari ini mempunyai kelemahan-kelemahan di antaranya adalah “Akidah, tarbiyah, tsaqofah, dakwah, pengorganisasian/tanzim, dan akhlak.
Keadaan ini terjadi di sebagian besar negara Islam. Bukti yang nyata adalah banyaknya negara Islam di bawah kekuasaan musuh-musuh Islam. Sebagian muslim tersebut nampak tidak mengamalkan ibadah wajib seperti shalat, berpakaian muslimah, zakat dan berpuasa. Keadaan demikian harus diperbaiki dengan menyediakan dakwah harakiyah yang integral dan bersifat rabbaniyah, minhajiyah, marhaliyah dan ulawiyah serta sesuai dengan realitas dan seimbang.

DO’FUL MUSLIMIN (KELEMAHAN KAUM MUSLIMIN)
    • Aqidatan (Aqidah)
    • Tarbiyatan (Pendidikan)
    • Tsaqafiyatan (Pengetahuan)
    • Dakwatan (Dakwah)
    • Tandhiman (Struktur)
    • Akhlaqan (Akhlak)
A.AQIDATAN (Aqidah)
Berbagai kelemahan muslim yang utama dan prinsip pada saat ini adalah kelemahan aqidah di kalangan kaum muslimin. Aqidah pada sebagian besar kaum muslim telah dicampuri dengan berbagai kepercayaan yang merusak aqidah yang sebenarnya. Kepercayaan kepada nenek moyang dengan mengamalkan kepercayaan tradisi jahiliyah yang diwarnai oleh animisme dan dinamisme, sebagian lagi kepercayaan ini dipengaruhi oleh agama Hindu. Aqidah Islam juga dicemari oleh faham tarekat yang salah dan kepercayaan Syiah yang bertentangan dengan aqidah ahlus sunnah wal jamaah. Aqidah yang dibawa oleh umat Islam tidak juga tertanam secara baik di dada kaum muslimin. Mereka mencampuri dengan kepercayaan kebendaan, keduniaaan dan sebagainya yang menjauhkan aqidahnya darii Allah SWT.

B. TARBIYATAN (Pendidikan)
Tarbiyah Islamiyah di kalangan muslimin sangatlah sedikit. Secara formal yang dilaksanakan oleh sekolah-sekolah negeri atau swasta sangatlah terbatas hanya beberapa jam saja diajarkan di kelas. Sedangkan sekolah Islam tidak begitu banyak. Keadaan ini masih sangat kurang apabila dibandingkan dengan keperluan saat ini. Sekolah Islampun tidak semuanya dapat menyajikan Islam dan tarbiyah yang baik sehingga dapat merubah pribadi pelajar dan gurunya. Pelaksanaan tarbiyah secara informal belum lagi banyak dilaksanakan secara berkesan. Majlis Taklim misalnya, sebagai tarbiyah yang bersifat informal. Dalam pelaksanaannya Majlis Taklim lebih kepada majelis illmu yang memberikan keperluan akal tetapi kurang kepada memenuhi keperluan qolbu dan biasanya kurang begitu membentuk kepribadian.

C. TSAQAFIYATAN (Pengetahuan)
Tsaqafiyatan Islamiyah di kalangan muslim juga kurang beriringan dengan efektivitas peranan tarbiyah dan sekolah-sekolah yang diselenggarakan oleh umat Islam. Tsaqofah ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan wawasan yang bersifat Islam atau umum. Kemampuan ii belum banyak dimiliki oleh kaum muslim. Sebagian menguasai tsaqofah Islam tetapi dalam masalah umum kurang menguasainya (misalnya politik, ekonomi, kemasyarakatan) begitupun sebaliknya kurang ditemui muslim yang mempunyai penguasaan di bidang umum dan memiliki kemampuan tsaqofah Islamiyah. Muslim yang mempunyai ilmu dan tsaqofah demikian tidaklah banyak, dan masih kurang dibandingkan dengan jumlah muslim serta keperluan yang ada. Sebagian muslim yang mempunyai tsaqofah in kurang sesuai dangan pemahaman aqidah Islamiyah, kurang merujuk kepada minhaj yang utama yaitu Al Qur’an dan Sunnah. Sebagian merujuk kepada nilai Barat yang bertentangan dengan Islam, termasuk tsaqofah yang disuburkan oleh kepercayaaan jahiliyah seperti ashobiyah, nasionalisme, sekuler, kapitalisme dan komunisme.

D. DAKWATAN (Dakwah)
Dakwah Islampun nampaknya terkena penyakit dan keadaan sekarang seperti kata pepatah hidup enggan matipun tak mau. Kondisi dakwah yang berjalan perlu dipertanyakan lag tujuan yang hendak dicapai dan cara mencapai tujuan tersebut. Hasil dakwah sekarang ini belum lag dapat dibanggakan bahkan keadaaan sekarang ini menunjukkan dakwah tidak berjalan karena tidak nampak bertambahnya pengikut atau pengikut yang ada pun semakin berkurang. Dakwah Islam tidak berkesan karena sebagian sudah hilang tujuan sebenarnya yang sudah dipengaruhi oleh berbagai pendekatan yang kurang Islami. Dakwah kurang berkesan karena menjadikan dakwah sebagai organisasi kelompok atau kumpulan elite ataupun perkumpulan yang tidak berdasarkan kepada nilai-nilai Islam. Dakwah yang tidak berjalan adalah satu masalah sendiri, sementara yang sedang berjalanpun perlu dilihat bagaimana keadaan yang sebenarnya, adakah sesuai dengan minhaj atau tidak. Mereka yang tidak berdakwah juga merupakan masalah besar karena mereka dijadikan sebagai mangsa yang sangat empuk dimakan oleh pihak musuh.

E. TANDHIMAN (Struktur)
Tanzim atau organisasi yang dikendalikan oleh Islam perlu dipertanyakan sejauh manakha mereka mengamalkan Islam di dalam tanzimnya. Tanzim dapat dibagi kepada tanzim berupa jamaah yang komitmet pesertanya melalui baiah dan organisasi Islam yang terbuka dengan menjalankan beberapa keperluan dan aktivitas Islam secara terbuka, atau organisasi Islam yang berwarna perkumpulan, kelompok, NGO dan yang lainnya. Bagaimanapun tanzim ini perlu dilihat kondisinya karena keadaaannya tak jauh berbeda dengan keadaan umat Islam yang sedang sakit. Apabila pengendali sedang sakit maka ada kemungkinan yang dibawakan akan sakit.

F. AKHLAQAN (Akhlak)
Akhlak sebagai cermim nuslim sudah dicemari oleh berbagai akhlak jahiliyah yang dilandasi oleh budaya dan gaya hidup masyarakat jahiliyah. Banyak ditemui muslim yang secara statusnya masih sebagai muslim tetapi tidak mencerminkan lagi akhlak Islam yang susah dibedakan dengan mereka yang bukan muslim. Akhlak remaja sangat kentara menampakkan wujud yang salah. Akhlak muslim tidak mewarnai diri muslim secara keseluruhan. Keadaan demikian tidaklah mustahil mengingat ghazwul fikri yang sangat kuat dan hizbusyaitan yang menguasai dunia saat ini.


AL ISLAH (Perbaikan)
Dengan mewujudkan dakwah harkiah syaamilah (pergerakan dakwah yang sempurna) maka perbaikan akan dapat dicapai tanpa wujudnya pergerakan dakwah maka tidak muncul sedikitpun perubahan di kalangan umat. Masalah umat akan tetap menjadi masalah, hal ini telah dibuktikan dengan tidak wujudnya pergerakan dakwah maka umat akan terlena dengan tipu daya pihak kafir. Realitas yang ada sekarang ini memerlukan suatu harkah inkaz (pergerakan penyelamatan) untuk merubah keadaan umat Islam menjadi lebih baik dan terlepas dari segala penyakit yang membawa kita kepada kematian. Dakwah dan harakah yang mempunyai harapan kejayaan mesti mempunyai beberapa prasyarat yang harus dipenuhi diantaranya adalah rabbaniyah, minhajiyah, marhaliyah dan ulawiyah serta sesuai dengan realiti dan seimbang.

AD DAKWAH AL HARAKIYAH ASSYAMILAH (Pergerakan Dakwah Yang Menyeluruh)
    • Ar Rabaniyah (Rabani)
    • Ar Manhajiyah (Konsepsional)
    • Ar Marhaliyah (Tahapan)
    • Ar Awlawiyat (Prioritas)
    • Al Waqiiyah (Realitas)
    • Al Mutawazinat (Seimbang)
A. Ar Rabaniyah (Rabani)
Rabbaniyah di dalam Al Qur’an mempunyai ciri pribadi yang senantiasa mengjarkan Islam dan juga mempelajari nilai Islam. Selain itu ciri rabbani adalah mereka yang tidak merasa duka cita, hina dan lemah didalam menjalankan dakwah Islam. Harakah dan dakwah Islam yang rabbani wajib mempunyai anggota dan sistem yang demikian. Anggotanya tidak diam begitu saja tetapi ia begetak dan senantiasa berdakwah. Dalam menjalankan dakwahnya mereka tidak putus asa tetapi berkelanjutan dan selalu berjalan dengna komitmen yang kuat dan kukuh.

B. Al Manhajiyah (Konsepsional)
Dakwah Islam mesti mengikuti minhaj yang benar dengan kesadaran yang jelas dan bersih. Minhaj dengan basirah ii tentunya merujuk kepada Al Qur’an dan Sunnah serta merujuk kepada sirah anabawiyah. Kemudian dari panduan ini kita mempertimbangkan keadaan lokal seperti situasi, kondisi, keadaan, peristiwa dan sikap yang muncul sehingga muncul fiqhud dakwah yang dapat dijalankan di tempat tertentu. Minhaj yang jelas akan membawa kepada jalan yang jelas dan juga akan membawa kita kepada tujuan yang benar sehingga Allah meridhainya.

C. Al Marhaliyah (Tahapan)
Dakwah dan harakiyah mesti mengikuti marhalah sesuai dengan marhalah (tahap) kesediaan, penerimaan, pengetahuan, kemampuan dan penguasaan aktivis harakah tersebut. Dengan marhalah in maka dakwah dapat berjalan dengan baik dan berpengaruh. Anggota yang membawa dakwah akan mengalami ketenangan dan kebahagiaan tanpa paksaan dan sesuai dengan kemampuan atau marhalah yang ada pada dirinya. Marhalah ini diperlukan di dalam dakwah dan harakah karena Nabi SAW mengamalkan dan menyebrkan dakwah emngikuti dan memperhatikan marhalah ini. Misalnya dakwah pada marhalah tabligh yang mengajak kepada manusia secara umum, kemudian diteruskan kepada dakwah secara taklim dengan suasana pengjaran, kemudaian ditruskan dengan dakwah marhalah takwin yang lebih kepada latiahan dan pembentukan, kemudaian ditingkatkan kepada marhalah tanzim dan tanfiz.

D. Al Awlawiyat (Prioritas)
Dakwah dan harakah jgua memperhatikan keutamaan dari kerja-kerja yang akan dilakukan. Perlu memfokus kepada suatu isu dan aktivitas yang dapat memberikan sumbangan kepada umat Islam sehingga dakwah dapat tampil di tengah masyarakat dengan kehdiran yang dinanti-nantikan. Misalnya keutamaan tarbiyah adalah suatu keutamaan bagi dakwah dan harakah karena tanpa tarbiyah tidak akan dapat meneruskan dakwah. Tarbiyah akan menciptakan kader dan generasi penerus dakwah itu sendiri. Keutamaan lainnya adalah melihat isu kontemporer dan mencari jalan keluar yang dapat mengembangkan pengaruh di tengah masyarakat misalnya kerja dakwah dalam mengatasi kemiskinan, pengangguran, pengobatan, dan pendidikan yang membawa ke arah kesuksesan.

E. AL Waqiiyah (Realitas)
Dakwah yang sesuai dengan realitas ini merupakan sunnah dan minhaj dakwah Islamiyah. Dakwah mesti membumi di tempat mana ia berpijak, jangan melangit sehingga tidak dapat diamalkan di dalam kehidupan sehari-hari mad’u. Keadaan yang mempertimbangkan realitas ini secara berkesan dicontohkan oleh Nabi dalam berdakwah di Mekah ataupun di Madinah. Jahiliyah di masa itu yang sangat kuat memungkinkan untuk menghancurkan Islam secara cepat tetapi dakwah Nabi secara bertahap dan pasti yang memulainya dengan rahasia dan kemudian dengan cepat mempersiapkan keadaan di Madinah. Dakwah secara non kontroversial adalah pendekatan yang dibawa oleh Nabi sebagi pendekatan hasil observsinya atas realitas yang ada di masyarakat saat itu. Banyak lagi contoh lainnya yang dapat dijadikan pelajaran oleh umat Islam saat ini.

F. Al Mutawazinat (Seimbang)
Dakwah yang seimbang bermaksud dakwah yang memperhatikan semua keperluan al akh dan Islam secara keseluruhan dan memenuhinya dengan seimbang. Aktivis dakwah juga menghendaki keperluan pribadi dan keluarganya agar terpenuhi sehingga dakwah perlu memberikan peluang kepada aktivis dakawah untuk memelihara dan menjaga keperluannnya. Pelajar memerlukan waktu belajar dan mesti emndapatkan nilai yang tinggi, ia pun perlu bertemu dengan orangtua di kampung halaman. Keperluan di dalam menjalankan dakwah seperti keperluan ruhiyah, aqliyah, dan amaliyah. Keseimbangan ini sesuai dengan prinsip keseimbangan yang Allah terapkan kepada makhlukNya. Dengan seimbang ini maka setiap aktivis merasakan senang dan bahagia.


Dalil
    • Q.S 3:79. Hendaklah kamu menjadi rabbani yang kamu mengajarkan kitab dan kamu membacanya.
    • Q.S 3:146. Berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama orang rabbani. Mereka itu tidak pengecut, karena bahaya yang menimpa mereke pada jalan Allah dan tiada lemah dan tiada pula tunduk dan Allah mengasihi orang-orang yang sabar.
    • Q.S 12:108. Katakanlah:” Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik.
Ringkasan.
    • Kondisi kaum muslimin hari ini dilihat dari kelemahan-kelemahan kaum muslimin yaitu aqidah, tarbiyah, tsaqofah, dakwah, pengorganisasian dan akhlak.
    • Hal ini harus diperbaiki dengan dakwah harakiyah yang integral yang bersifat rabbaniyah, minhajiyah, marhaliyah dan ulawiyah.
    • Sesuai dengan realitas dan seimbang.
(Di sadur dari berbagai sumber)

No comments: