Pelayanan Publik di Singapura diselenggarakan oleh kementerian dan Statutory Board (ada 15 kementerian dan 63 Statutory Board). Statutory Board merupakan lembaga pemerintah yang diberi otonomi untuk melaksanakan fungsi operasional dan bersifat self funding. Misi utama dari pelayanan publik negara Singapura adalah membangun masa depan dan mewujudkan visi warga Singapura, yaitu memberikan pelayanan kelas dunia (developing first class public service). Dalam pengembangan SDM sudah dapat diakui bahwa
Singapura hari ini memiliki SDM Public Service yang Baik, atau bisa dikatakan first class public service. Ada 4 tokoh
yang berkontribusi dalam pengembangan kaderisasi pemimpin di sektor publik
yaitu:
- Lee Kwan Yew: menempatkan orang terbaik untuk tugas yang paling penting.
- Goh Keng Swee: sistem meritokrasi dan kinerja sektor publik berdasarkan perekrutan bakat, retensi dan promosi
- Lim Siong Guan dan Philip Yeo (generasi ke-2 dari pemimpin sektor publik) : memiliki tiga prinsip yaitu 1. mendapatkan orang-orang terbaik ke sektor publik, 2. memberi mereka pekerjaan yang menantang, dan 3. membayar mereka dengan baik.
Tahap 1: Menciptakan Lumbung
Pemimpin Potensial Melalui Beasiswa
Pada tahun 2006, 10,6% yang
memegang gelar dalam kementerian adalah pemegang beasiswa, dan 16% di dewan
perundang-undangan. Public Service Commision (PSC) difokuskan pada beasiswa top-tier,
dan melimpahkan beasiswa second-tier ke
kementerian. Prasyarat beasiswa PSC
untuk Layanan Administrasi: hasil ujian level "A", penilaian potensi
kepemimpinan, unggul secara akademis pada usia 18, NO QUOTA, proyeksi yang
dibuat berdasarkan analisis masa posisi Deputy dan Permanent Secretary yang harus diisi pada masa yang akan datang.
Para sarjana yang terkait dengan skema tertentu dari layanan akan dikerahkan
untuk kementerian induknya masing-masing ketika mereka lulus.
Skema sebelum 2002
Skema setelah 2002
Menurut Lee Kuan Yew: “Academic results is only
one-third of the helicopter quality. But most of all is his character and
motivation, because the smarter a man is, the more harm he will do to society”
Sistem perekrutan beasiswa
bekerja dengan baik pada tahun-tahun awal tetapi saat telah terjadi tekanan
yang meningkat, hal tersebut terjadi karena peningkatan kesempatan ekonomi dan
pergeseran budaya dari generasi muda. Sebelumnya ada pandangan bahwa jalan
hidup yang baikyaitu dengan menjadi PNS karena akan mendapat beberapa
keuntungan seperti memperoleh beasiswa,
prestise tinggi , keamanan kerja,
ketenagakerjaan yang baik, manfaat kesehatan gratis dan sistem pensiun
yang baik. Namun telah terjadi
pergeseran pandangan saat ini: generasi muda lebih menghargai kebebasan untuk
memilih karir mereka telah menjadi pilihan yang jauh lebih menarik dibandingkan
dengan mengambil beasiswa dengan ikatan dinas.
Goh Keng Swee memainkan peran
penting dalam membina generasi kedua pemimpin sektor publik. Dia merekrut orang
dari daftar penerima beasiswa pemerintah,
memberi mereka tugas yang menantang dan otonomi untuk bertindak, dipromosikan
dengan cepat, dan mencapai peringkat tertinggi dari sektor publik. Lim Siong
Guan dan Philip Yeo adalah beberapa muridnya.
Lim Siong Guan, dia adalah Permanent Secretary
di kementerian-kementerian penting selama 25 tahun dalam karir 37 tahunnya
sebagai PNS, memiliki julukan "think tank one-man". Di antara banyak
kontribusi yang dilakukan adalah: membangun sistem manajemen personalia, “limited-term tenure” untuk pemimpin
sektor publik, memberikan setiap PNS komitmen pelatihan 100 jam setahun,
mengangkat inisiatif e-gov untuk lebih strategis dan integrasi Platform
filosofi Lim dengan bekerja dalam membangun organisasi yang berkelanjutan dari
waktu ke waktu:
- Membuat masyarakat terlibat
- Fokus pada tujuan organisasi
- Proses dan sistem yang baik diperlukan untuk hasil baik yang berkelanjutan.
Philip Yeo, ia bergabung dengan Layanan Administrasi pada bulan Juni 1970 dan
menjadi Permanent Secretary Pertahanan
pada bulan September 1979. Yeo adalah seorang visioner di balik komputerisasi
sektor publik Singapura, yang pada gilirannya membantu mendorong revolusi
komunikasi informasi ke seluruh Singapura. Sebagaimana ia membuat industri
petrokimia, Yeo adalah pendorong utama untuk mendorong Singapura dalam meningkatkan
Ilmu Pengetahuan Biomedikal. Dia
merekrut peneliti internasional yang
berbakat dan top, kemudian ditugaskan untuk membimbing bakat lokal,
memprakarsai beasiswa dan sosialisasi program. Fokus pada orang dan
mengembangkan kemampuan lokal adalah ciri khasnya. Di samping merekrut bakat
peneliti internasional kelas dunia, mengembangkan bakat peneliti lokal adalah
prioritasnya.
Tahap 3 : Cara Menilai Potensi
Pada tahun 1960-an hingga 1970-an di singapura pemilihan kepemimpinan
dan pengembangan pegawai negeri adalah dengan cara ad - hoc, tergantung pada
apakah kinerja mereka diperhatikan oleh orang yang tepat.
Pada tahun 1983 mulai dikenalkan Potensial
Appraisal System ( PAS ), sistem penilaian formal yang diadaptasi dari Shell Petroleum Company yang disebut
sistem HAIR .
Potensi karyawan dikelompokkan menjadi 4 kualitas dasar :
- H ( kualitas Helicopter ) : kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang lebih tinggi sekaligus mampu melihat pada hal-hal yang kritis lebih rinci.
- A ( Analisa kualitas ) : kemampuan untuk secara rasional dan ketat menganalisa isu-isu
- I ( kualitas Imajinasi ) : kemampuan kreatif untuk mengembangkan pendekatan baru dalam menyelesaikan masalah, untuk melihat ke depan dan merintis jalan baru yang harus hidup berdampingan dengan realitas yang ada
- R ( Reality ) : kemampuan untuk mengintegrasikan visi dan imajinasi dengan realitas di lapangan dan kemampuan untuk mengeksekusi dengan baik .
Petugas dievaluasi dan dipromosikan berdasarkan kinerja dan potensi
mereka. Penilaian kinerja dilihat dari dua bagian : Review Kerja (berdasarkan komentar supervisor/ atasan mereka) dan Assessment
Pengembangan (assessment tertutup
oleh penilai berdasarkan kriteria HAIR dan kualitas kepemimpinan). Bagian yang paling penting adalah bagian di mana
penilai harus membuat penilaian karyawan tentang Currently Estimated Potential (CEP). (CEP) digunakan untuk menunjukkan
potensi level pekerjaan tertinggi dan grade gaji. Selain itu, dalam Administrative Service, penilai harus
menilai kemungkinan appraisee yang
dapat menjadi Permanent Secretary. Bagi
seorang Adminstrative Officers yang
mendapatkan penilaian CEP berada di bawah Deputy
Secretary standards pada saat ia berusia pertengahan 30-an akan diberi konseling
untuk meninggalkan layanan.
Tahap 4 Pengembangan Bakat:
Pada tahun 1990, infrastruktur untuk pelatihan formal dan pengembangan
pemimpin sektor publik yang dikembangkan. Pelatihan dan pengembangan untuk Administrative Officers terutama melalui
rotasi pekerjaan dan penempatan di posisi yang berbeda untuk mengembangkan set
yang berbeda dari keterampilan dan kompetensi.
Di tahun 1993, pembentukan Civil
Service College (CSC) untuk menjalankan kursus dalam kebijakan dan
perencanaan strategis, manajemen dan keterampilan kepemimpinan untuk pegawai
negeri sipil senior. Hal ini juga bertujuan untuk membangun semangat korps
memahami pelayanan publik.
Ketika tahun 1995, setiap petugas berhak untuk 100 jam pelatihan per tahun untuk mengambil kursus formal dan lokakarya.
Pelatihan Staf dan Investasi dalam Program Milestone
- The Foundation Course, Kursus induksi 10 minggu untuk Administrative Officers dan Administrative Officers yang memiliki potensi dengan materi konsep dasar pemerintahan dan administrasi publik, serta keterampilan yang diperlukan dan pengetahuan untuk bekerja di sektor publik. The Foundation Course menyertakan keterlibatan komponen masyarakat di mana Administrative Officers dikirimkan ke berbagai jenis organisasi akar rumput, dan ditempatkan juga pada organisasi yang terkait dengan pemerintah seperti PBB, dan juga pada perusahaan swasta. Mulai dari tahun 2002, program pengembangan terstruktur yang terdiri dari seminar, program pertukaran, forum kebijakan, perjalanan ke luar negeri dan seminar studi. dalam masa percobaan, sebelum mereka ditugaskankan, para sarjana juga diberi pilihan untuk memulai 6 bulan hingga satu tahun magang di organisasi sektor publik atau swasta untuk memungkinkan mereka mendapatkan pengalaman pertama dari operasional bisnis.
- Senior Management Program (SMP) Sebuah kursus enam minggu ditujukan pada pejabat di manajemen tingkat menengah yang akan memasuki kelas superscale, termasuk di dewan perundang-undangan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip pemerintahan dan kebijakan.Singapura
- Leadeship In Administration Program (LAP) Sebuah program lima-minggu untuk mempersiapkan para pemimpin sektor publik senior di tingkat Sekretaris Deputi untuk posisi teratas, dan untuk menantang pemahaman mereka mengenai pendekatan tata pemerintahan yang dilakukan pemerintah Singapura.
Tahap 5: Mengembangkan Pemimpin
Melalui Job Posting dan Rotasi Pekerjaan
Jasa profesional yang ditempatkan langsung di bawah masing-masing
kementerian atau Statutory Board. Setelah itu melakukan rotasi dan job posting Pelayanan Administrasi di
lembaga yang berbeda. Setiap job posting
dilakukan sekitar 2 tahun. Untuk posisi di level senior Direktur, job posting dilakukan selama 3 sampai 5
tahun.
Sebelum tahun 2000, Administrative
Officers tidak punya pilihan untuk melakukan job posting, sistem penempatan yang terarah ini kurang populer bagi generasi muda.
Barulah pada tahun 2000, Open Posting System didirikan, hal
tersebut menghasilkan talent management
yang lebih baik dan pekerjaan yang lebih cocok. Open Posting System telah efektif dalam mengidentifikasi pejabat
yang berkualitas baik dalam pelayanan. Beberapa
tahun terakhir, tim proyek lintas-kementerian dikembangkan. Pembentukan tim proyek yang melintasi lembaga
dibentuk untuk meninjau isu lintas sektoral dan rekomendas-rekomendasi untuk
tindakan/ aksi yang dapat dilakukan.
Tahap 6 Talent Retensi: Sistem
Kompensasi Sektor Publik
Pendekatan yang cukup berbeda dalam sektor publik diantara Singapura
dan negara-negara lainnya ialah prinsip dalam membayar gaji pegawai negeri yang
kompetitif. Kompensasi sektor publik bertumpu pada 5 prinsip inti, yaitu:
- Paying competitive rates commensurate with abilities and performance, gaji pegawai negeri sebanding dengan setara dengan job market atau dengan kualifikasi. Kenaikan gaji per tahun mengikuti pertumbuhan ekonomi yang kuat.
- Paying flexible wage packages, 1) paket gaji dibagi menjadi komponen tetap dan variabel, dengan sekitar 40% dari kompensasi tahunan untuk membedakan non-performing atau under performing staf, 2) asuransi kesehatan dan cakupan pada pembayaran tambahan 1 % kedalam rekening staf Medisave setiap bulan, 3) bonus untuk tren ekonomi yang naik, pada tahun 2005 petugas mendapat bonus 2,15 bulan dan 2,7 bulan di tahun 2006.
- Performance driven-pay, sistem ini membedakan antara staf yang bekerja luar biasa, rata-rata, dan di bawah performa.
- Recognizing potential, 1) petugas lulusan terbaik yang memenuhi syarat untuk peningkatan prestasi, 2) berkinerja tinggi, petugas yang berpotensi tinggi dapat menerima kenaikan yang jauh lebih tinggi, dan membantu mereka untuk naik ke jenjang karier yang lebih tinggi dengan lebih cepat.
- Paying clean wages, paket gaji sektor publik dapat menerjemahkan banyak imbalan kerja yang mungkin menjadi uang tunai. Ini mengurangi jumlah fasilitas tersembunyi dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Tahap 7 Retaining Pemimpin Sektor Publik: Benchmarking Gaji
Administrative Service
mendapatkan gaji dengan proporsi yang tinggi dan sangat layak bagi bagi pegawai
di negeri ini, selain itu pada sektor swasta pun bersedia untuk membayar gaji
premium.
Berdasarkan hal tersebut di Singapura sebenarnya lebih menguntungkan
total paket kompensasi yang diberikan untuk sektor publik dibandingkan dengan
kompensasi yang diberikan di sektor swasta, hal tersebut membuat kualitas
birokrasi semakin baik.
Prinsip-prinsip untuk membangun civil
service yang terkemuka, ialah:
- Rekrutmen dan promosi harus sangat kompetitif dan berbasis prestasi;
- Jumlah kompensasi, termasuk gaji, tunjangan dan prestise, harus bersaing dengan sektor swasta;
- Mereka yang berhasil mencapai puncak harus cukup dihargai.
Tahap 8 Balancing Retention and Renewal: Managing Leadership Tenure
Dalam kebiasaan yang lama, individu yang mencapai posisi kepemimpinan
sektor publik bisa berharap untuk tetap tinggal di pekerjaan mereka sampai
mereka pensiun, faktanya saat ini kecepatan perubahan membuat sektor publik
untuk tetap segar, dengan terus mengalirnya ide-ide dan perspektif baru untuk
mengatasi masalah yang semakin kompleks. Untuk menjaga semangat organisasi,
Public Sector Leadership (PSL) skema, di mana Administrative Officers yang berhasil sampai ke tingkat Public
Sector Leadership ditunjuk untuk jangka sepuluh tahun. Pada akhir masa jabatan,
pegawai tersebut harus mencari pekerjaan non Public Sector Leadership jika
tersedia atau meninggalkan layanan.
Lesson Learn
Pemerintahan yang dinamis (Dynamic
Govenance) membutuhkan orang yang memiliki pandangan strategis,
kepemimpinan, dan pendekatan holistik untuk perkembangan mereka. Dalam
mengelola pengembangan sumber daya manusia sebagai investasi jangka panjang, sistem
manajemen SDM harus didasarkan pada kinerja dan potensi. Isu SDM merupakan isu
yang paling kompleks dan rumit, membutuhkan inovasi terus-menerus tidak hanya one-time clean solutions. Kepemimpinan
harus dipilih atas dasar nilai-nilai, kinerja dan potensi dengan kebebasan
dalam keragaman proses pengembangan kepribadian kepemimpinan dan ekspresi
pegawai.
Sumber:
Neo, Siong Boon and Geraldin Chen, 2007 Dynamic
Governance: Embeding Culture, Capabilities and Change in Singapore, Chapter 7. London:
World Scientific.
No comments:
Post a Comment