Tuesday, September 9, 2014

Pendidikan Formalitas yang Mengkerdilkan

Sedikit mengutip Anies Baswedan, IPK yang tinggi akan membawa kamu lolos seleksi administrasi dalam mencari pekerjaan, selanjutnya yang akan berperan adalah kemampuan kepemimpinan ditambah pengetahuan yang luas.

Mengutip obrolan anak sma sewaktu saya masih SMP, mereka berujar untuk apa sekolah?, karena pada saat ini sebagian besar manusia melakukannya hanya untuk formalitas saja, hanya sedikit yang mencari ilmu untuk menambah pengetahuannya.

berkaitan dengan hal tersebut, kita sebagai manusia telah dikerdilkan, dikungkung oleh sekat-sekat formalitas, sehingga pendidikan yang dikejar adalah angka-angka penilaian yang pada ujungnya untuk meningkatkan strata, kelas dan berakhir pada pendapatan yang besar. lalu setiap manusia diarahkan untuk ahli dalam satu bidang, lagi-lagi tersekat oleh nilai-nilai formalitas.

apakah kemampuan akal kita hanya mampu mendalami satu bidang ilmu?

apakah kita akan membiarkan pendapat orang membatasi potensi besar akal yang dapat mamahami segala sesuatu dengan sekat-sekat formalitas tentang keahlian?

apakah ilmu pengetahuan pada akhirnya hanya kita gunakan untuk mendapat pekerjaan yang dianggap layak dan peningkatan status sosial saja?

apakah ilmu pengetahuan kita gunakan untuk menindas manusia lainnya yang dianggap pendidikannya lebih rendah?

apakah ilmu pengetahuan ini digunakan untuk membuat kerusakan dimuka bumi?

apakah ilmu pengetahuan kita gunakan untuk melunturkan keimanan dan menggugat serta menafikan keberadaan Tuhan?

Apakah seperti itu tujuan menambah pengetahuan dan memperluas wawasan?

No comments: